Ruby daging merupakan salah stau turunan dari batu ruby. Seperti kita ketahui bersama bahwa batu ruby termasuk kedalam kategori batu mulia yang memiliki harga jual sangat tinggi dan fantastis.
Akan tetapi untuk ruby daging bukanlah ruby yang berkelas permata atau
perhiasan yang berharga mahal apalagi jika belum dilakukan teatment (ruby daging untreated ). Tingkat kejernihan yang minim dari batu ruby daging menjadi salah satu penyebabnya.
Konsep sederhana yang sering dipergunakan oleh penjual perhiasan kelas batu mulia yang mahal adalah batu tersbut harus memiliki kejernihan dulu…apapun warnanya…
Harga Ruby daging
Yang perlu kita ketahui bersama bahwa harga ruby daging tidak lebih dari 1 juta rupiah tergantung beberapa keadaan. Artinya tinggal rasa “ketertarikan” kita aja, apakah kita “sekedar” ingin
membelinya atau “sangat” ingin membelinya.
Terlebih juga yang juga bisa menjadi pertimbangan anda, ruby star (efek star) dimana juga buram, juga umumnya murah.
Hemat kami, jika kita sudah mau membelinya dalam harga hampir 1 juta
atau diatas 1 juta, kami kira lebih baik kita membeli Ruby star (alami
bukan sintetik), karena harganya juga umumnya cukup murah dan pastinya
Ruby Satr lebih atraktif daripada Ruby daging
Pada umumnya ruby
daging adalah ruby yang sangat buram, sekalipun Untreated, atau tidak
ada treament sama sekali.
Dengan kondisi yang seperti itu, sinar yang bisa menembusnya juga sangat sedikit (translucent), atau malah opaque (tidak tembus sinar).
Ruby daging yang Untreated, Heated Only, Glass Filling umumnya berharga mulai 100 ribuan s/d 1 juta lebih sedikit
orang menjualnya.
Batu bacan yang sangat familiar di telinga masyarakat indonesia beberapa waktu terakhir ini ternyata memiliki cerita tersendiri dari negeri seberang.
Seperti kita ketahui bahwa batu bacan tidak hanya dimiliki oleh Indonesia, melainkan negara seperi Australia, Peru, China dan negara lainya juga memiliki batu yang dalam keseharian kita menyebutnya sebagai batu bacan dengan berbagai nama dibelakangnya seeri batu bacan doko, batu bacan palamea dan masih banyak lagi.
Saat melakukan pencarian inforrmasi seputar batu bacan saya menukan sebuah artike yang santa menarik seperti dibawah ini :
" Kira-kira kita barusan bisa buat ember dari plastik…kita sudah
berteriak kegirangan….horeeee…this is the best of human ever created in
the world…
Begitu laku 1 atau 2 aja, horeee orang luar negeri tertarik sama ember kita…hehehe…
Tahukah kita, bahwa orang cina, mengasah batu akik dan sejenisnya
dengan mesin pengasah cabochon (asah polos) automatis, dan juga batu
lain yang murah-murah, sudah ber milyar-mlyar pcs, baik digunakan untuk
perhiasan pada aquarium, etalase, sebagian kita memasangkannya ke
cincin…tapi mereka tidak mentestimoninya seperti kita…
Kita sendiri yang mentestimoni bacan itu batu mahal…tidak ada negara
lain yang mentestimoninya mahal, tidak ada orang yang “tidak mengerti”
dengan batu lalu mentestimoni bacan batu mahal atau juga tidak ada orang
yang “mengerti” mana batu mahal dan murah itu…mentestimoni bacan itu
batu mahal, bayangkan….yang tidak mengerti batu saja…tidak ada yang
mentestimoni bacan itu mahal…bukan itu pilihan orang yang tidak
mengerti…
Hanya bagi yang terpengaruh lingkungan saja, menyebut bacan
ini batu yang mahalnya berjuta-juta, bahkan berpuluh-puluh juta…lebih
sadis lagi milyaran…hehehe…
Sungguh akan membuat perasaan kita terenyuh, jika ada keluarga, sanak
saudara yang dulu membeli bacan dimana hanya seukuran batu cincin
dibeli dengan harga berjuta bahkan berpuluh juta, dimana suatu hari
mungkin di tahun 2015 ini atau di tahun tahun lain, sewaktu mereka
hendak menjualnya kembali ternyata hanya dibeli orang lain pada angka
beberapa puluh ribu rupiah.
Dengan menamakan batu Chrysocolla yang ditemukan di
pulau bacan menjadi namanya “batu bacan”, kenapa tidak sekalian batu
batu lain yang ditemukan di pulau bacan seperti quartz, batu chalcedony
atau batu batu perhiasan lainnya tidak dinamakan bacan 1, bacan 2, bacan
3 dst…?
Kenapa pada kasus “penyangkalan bacan peru itu bukanlah bacan yang
sebenarnya” dari seorang pedagang bacan kepada kami, itu adalah faktor
yang sebetulnya suatu yang tidak perlu diperhitungkan? Kenapa justru
rata-rata pedagang umumnya menerima dan “menganggap lumrah” misalnya:
ada jenis safir hijau, safir biru, safir kuning, safir yang agak kotor,
safir yang murah yang buram dan MENERIMANYA itu safir, tapi pada kasus
corak dan warna bacan luar negeri tidak mereka terima jika diberitahu
itu dari luar negeri???
Karena, sadar atau tidak sadar, dengan menyebut atau membiasakan
menamakan batu dengan nama daerah inilah yang akhirnya membuat kita
tersesat semakin jauh…semakin jauh mengenai jenis batu-batu yang tidak
terlalu banyak jenisnya dan kita memecahnya dengan menamakan si batu
dengan nama daerah…
Contoh video dibawah ini, batu bacan dimana rata-rata bacan mempunyai
kekerasan 2-4 mohs, digores dan dibandingkan dengan Quartz, Kecubung,
kaca, bahkan jauh lebih keras kaca dibanding bacan pada video pengetasan
ini.
Jadi, bagaimana mungkin batu yang sangat lembut, artinya rewel,
sedikit-sedikit minta di poles digosok agar tetap kinclong karena tidak
tahan bergesekan dengan benda lain….dihargai dengan harga selangit.
Setelah melihat video diatas, terserah pada penilaian kita
masing-masing, sebaiknya berapa atau pantasnya berapa untuk sebuah batu
bacan yang sangat lembut ini.
Jangankan melihat video dibawah ini yang bikin kita ciut…
Faktanya
juga, kita tinggal pilih barang yang sudah dibuat oleh alam/bumi, pada
level (tinggal memilih) ini saja kita belum mampu memilih mana batu yang
berkualitas dan mana yang kurang berkualitas.
Jika kita membeli
secara murah, batu batu yang bertebaran murah dimuka bumi ini dan dijual
dengan harga murah di luar negeri, itu benar….tapi membelinya dengan
mahal itu suatu hal yang cukup aneh…
Batu Kecubung atau ( Amethyst ) merupakan batuan mineral kuarsa atau
jenis mineral berstruktur kristal heksagonal terbuat dari silika
(silikon dioksida) dengan tingkat kekerasan hingga 7 mohs. Keunikan
warna pada batu permata ini menimbulkan daya tarik tersendiri dan tidak
dimiliki jenis batu mulia lainnya.
Dengan berbagai keistimewaan dan khasiat batu kecubung
membuat harga batu kecubung
juga samkin mahal. Batu kecubung wulung,
batu kecubung kalimantan,
batu kecubung combong, adalah beberapa nama yang kita kenal sebagai varian dari batu kecubung.
Tak sedikit pula orang yang mempercayai khasiat batu kecubung air
atau batu kecubung asihan
yang dianggap dapat mendatangkan pengasihan bagi pemakainya.
Namun tak sedikit orang yang tertipu saat membeli batu kecubung ini. Untuk menghindari hal tersebut, saya menemukan sebuah video yang sangat menarik bagaimana mengukur batu kecubung.
Dengan mengetahu cara mengukur batu kecubung dengan cara sederahana diatas, semoga anda tidak akan tertipu saat akan membeli batu kecubung.
Beberapa faktor penting yang menyebabkan batu mulia layak disebut sebagai batu permata adalah kekerasan, cutting, color, clarity dan carat.
1. Semakin keras batu permata yang anda miliki akan semakin mahal harganya. Bahkan ada sebagian pedagang batu permata yang menempatkan kekerasan batu permata menjadi tolok ukur paling tinggi untuk penetapan harga batu permatanya.
2. Setelah itu baru faktor cutting. Cutting ada pada level kemampuan atau keahlian si pengrajin. Pengrajin yang telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam duni perbatuan akan menghasilkan cut atau asahan yang sangat halus. Berbeda dengan pengrajin pemula yan gbelum cukup makan asam garam duni perbatuan.
3. Faktor berikutnya adalah Color. Color atau warna dari batu permata dapat dipengaruhi oleh alam dengan proses yang sangat lama maupun dengan campur tangan manusia melalui treatment. Semakin sedikit treatment yang dilakukan terhadap color dari batu mulia akan semakin bagus. Artinya udah dari sononya warna batu mulia tersebut sudah bagus.
4. Begitu pun dengan Clarity/kejernihan dari batu permata. Semakin sedikit campur tangan manusia dalam upaya membuat batu mulia menjadi jernih akan semakin bagus. Proses penjernihan yang dilakukan oleh alam jauh lebih bagus.
5. Carat atau berat karena bawaan alam yang membuatnya (1 carat 0.2 gram).
Sejak jaman dahulu kala, batu permata yang terbaik itu yang keras, semakin keras maka semakin mahal.
Catatan penting :
Semakin keras suatu batu permata semakin sulit untuk dicari.
Semakin keras juga semakin langka ditemui apalagi yang lebih jernih tanpa kotoran.
Semakin rendah nilai kekerasan batu itu maka semakin mudah mencarinya.
Semakin rendah juga nilai kekerasannya maka semakin banyak juga yang lebih bersih (tanpa kotoran internal) ditemukan daripada yang sangat keras namun bersih, artinya batu yang lebih lembut lebih banyak yang bersih. Batu yang keras seperti Ruby, Safir, Berlian sangat sulit ditemukan dalam keadaan SUPER Bersih.